Archive for August, 2010


Dalam rangka silaturahmi dan  mempererat jalinan komunikasi serta  mendukung gerakan dakwah PP ANSHORULLOH Siyono mengadakan kajian keluarga Sakinah dan Buka bersama pada hari Senin 30 Agustus 2010 yang bertempat di PP ANSHORULLOH SIYONO  LOGANDENG PLAYEN GK.

Pengajian saat ini selain diikuti oleh segenap pengurus dan jama’ah tetap juga diikuti oleh wali santri baik tingkat TK maupun Sekolah Dasar bersama keluarga.Sejak sekitar jam 16.00 WIB lingkungan kampus PP seudah ramai dipenuhi oleh anak-anak maupun bapak dan ibu dari berbagai penjuru.

Acara dibuka oleh Ustazd Sumanto yang kemudian dilanjutkan kajian yang disampaikan oleh Ustazd Ahmad Fauzan selaku pimpinan PP ANSHORULLOH.Kajian saat ini terfokus pada pendidikan anak di keluarga sekaligus menghadapi libur panjang Idul Fitri 1431 H.

Selain itu juga disampaiakan untuk memanfaatkan malam Lailatur Qodar di antara sepuluh hari terakhir di bulan Romadlon untuk beribadah,berdo’a dan bermunajat kepada Alloh SWT.

Kajian ditutup setelah masuk buka puasa dan dilanjutkan buka puasa dengan minum es dhawet snek dan makan sekaligus.Acara buka dilanjutkan dengan sholat Maghrib berjama’ah dan peserta pengajian pulang ke rumah masing-masing dengan masih diberi makanan dus untuk dinikmati di rumah.Betul dengan janji Alloh bahwa siapa yang menolong agama Alloh maka Alloh akan menolongnya sehingga dalam acara inipun banyak shodaqoh makanan dari berbagai unsur sehingga makanan untuk buka tidak habis dan diberikan kepada peserta untuk dinikmati di rumah. Semoga Alloh SWt selalu memberi kekuatan kepada kita Amien.

Gb.Sebagian jama'ah putra

Dalam rangka menghidupkan gerakan dakwah di desa Wareng ,BAMUSTAKMAS desa Wareng mengadakan peringatan Nuzulul Al-Qur’an yang bertempat di masjid Al-Hidayah Wareng.Pelaksanaan pengajian pada hari Sabtu tanggal 28 Agustus 2010 bakdo sholat Taroweh dengan pembicara Ustazd Sholikhin SAg MA dari PP ARUHAMA Playen.

Acara dimulai dengan Gema Wahyu Ilahi oleh santri cilik dari masjid Al-Hudayah serta sambutan ketua BAMUSTAKMAS desa Wareng serta sambuatan kepala desa Wareng.

Dalam pengajian ini juga diumumkan dan diberikan hadiah kepada pemenang Featifal Nuzulul Al-Qur’an yang dilaksanakan seminggu sebelumnya.Juara Umum di raih oleh masjid Al-Hidayah,Juara Umum II masjid Al-Furqon dan juara Umum III masjid Al-Fatah.

Walaupun bersamaan dengan adanya safari tarowh dari kecamatan Wonosari yang bertempat di masjid Al-Fatah Wareng IV dan sekitarnya tetapi jama’ah pengajian bludag sampai halaman depan masjid.Selain materi pengajian juga disampaikan sosialisasi zakat AMWAL bagi umat Islam khususnya yang ada di desa Wareng.

Uraian Tausiah dari Ustazd Sholihin SAg MA mampu menyedhot perhatian jama’ah sehingga walaupun sampai sekitar jam sebelas malam jama’ah tetap tenang mendengarkan pengajian.

Diakhir pengajian Ustazd Sholihin menutup dengan do’a yang diikuti oleh seluruh jama’ah yang ada.

DAFTAR JUARA LOMBA FESTIVAL NUZULUL AL-QUR’AN
TAHUN 2010
NO CABANG LOMBA JUARA NAMA ASAL MASJID/MUSHOLLA
1 ADZAN SD I Bagus Prasetyo Al-Jatsiyah
II Tatan Andang W Al-Fatah
III Rinof Wibowo Al-Muhtadin
2 ADZAN SMP I Rinaldi Romadhani Al-Amin
II Muh. Ikhsan Al-Furqon
III Sulistyanto Al-Muhtadin
3 PRAKTEK SHOLAT I Dini Winda Pratama Al-Jatsiyah
PUTRI II Alifa Anggita P Al-Huda
III Retno Wulansari Al-Amin
4 PRAKTEK SHOLAT I Abas Subandriyo Al-Furqon
PUTRA II Novian Cabtira Deva Al-Jatsiyah
III Ali Kurniawan Nurul Iman
5 MHQ SD PUTRI I Nadia Lutvita sari A Al-Muhtadin
II Herlin Fathonah Al-Fatah
III Fatimah Azzahro’ Al-Huda
6 MHQ SD PUTRA I Asepta Edi Saputra Al-Fatah
II Agus Sulistyo Al-Hidayah
III M.Dzikri Pandu H.N Al-Amin
7 MHQ SMP PUTRI I Arjani R Al-Hidayah
II Listin Sumarni Al-Fatah
III Diantini Al-Huda
8 MHQ SMP PUTRA I Rohmadi Putranto Al-Hidayah
II Bowo Sulistyo Al-Jatsiyah
III Riky Adi Pratama Al-Huda
9 DA’I SD PUTRI I Erti Nur Cahyanti Al-pFurqon
II Revanindya Elham Azizah Al-Hidayah
III Risma Rahayu Nurul Iman
10 DA’I SD PUTRA I M.Nur Hidayah Al-Furqon
II Reza Ahmad Fauzan Al-Fatah
III Ahmad Riki Adi Afandi Al-Amin
11 DA’I SMP PUTRI I Sri Rahayu Al-Karomah
II Roselly Al-Amien
III Eki Budi Novia Al-Hidayah
12 DA’I SMP PUTRA I Paryanto Al-Kharomah
II Rohmad Al-Amien
13 DA’I SMA PUTRI I Suyani Al-Hidayah
II Desy Putri Wulandari Al-Furqon
III Rina Triatun Al-Fatah
14 DA’I SMA PUTRA I YaYa Al-Fatah
II Asep Prasetyo Al-Amien
III Rizal Al_furqon
15 MKQ SD PUTRI I Indah Wulan Romadlon Al-Hidayah
II Lia Novitasari Nurul Iman
III Yunita Adi Nabela Al-fatah
16 MKQ SD PUTRA I Gesang Nur Fuat Al_hidayah
II Levin Rizna Ardiansyah Al-Fatah
III Doni Yulianto Nurul Iman
17 MKQ SMP PUTRI I Tri Haryanti Al-Amien

Melengkapi eBook “Ayo Shalat Bersamaku”, berikut ini adalah kuis Shalat Lima Waktu untuk melatih sejauh mana pemahaman anak akan apa yang telah dibacanya. Didalamnya berisi mencocokkan gambar dengan waktu sholat, jumlah raka’at serta huruf-huruf hijaiyah yang mewakili nama-nama waktu shalat. Silahkan kunjungi link berikut untuk:

sumber :http://bam.raudhatulmuhibbin.org

Gb. Masjid Al-Huda di lihat dari sebelah kanan

Gb, Jama'ah siap menunaikan sholat Magrib setelah buka puasa bersama

Gb. sebagian Santri TPA dan ibu-ibu santai sambil melihat film islami dengan LCD

Gb. Spanduk Baksos

Gb.Rombongan Sekolah siap untuk makan setelah sholat Maghrib

Gb. Ustazd Wasjianto Memeberikan Sambutan Ucapan Selamat datang

Gb. Bapak Kepala Dukuh Memeberi sambutan

Gb. Ustazd Sandi Rohman SAg sedang memberi pengajian

Gb. Jama'ah ibu-ibu mendengarkan pengajian dengan ditemani menum teh dan pacitan

Gb. Teh pahit, cemplon, pisang dan lemper menemani jama'ah pengajian

MARI BERANTAS PORNOGRAFI PERUSAK GENERASI MUDA HARAPAN BANGSA

Gb.Masjid Al-Huda Karang Girikarto

Gb. Rombongan Sekolah Menurunkan Zakat Fitrah

Masjid Al-Huda Karang Girikarto Panggang merupakan salah satu masjid yang ada di desa Girikarto ,merupakan tempat bersemainya dakwah Islam serta menyebarkan ajaran Rosululloh SAW kepada masyarakat yang belum mengenalnya.

Masjid Al-Huda Karang merupakan salah satu pusat pendidikan Islam kepada Masyarakat sekitar baik anak-anak maupun orang tua .Dengan domotori oleh Ustazd Wasjianto geliat dakwah di masjid ini mulai dapat diluhat hasilnya.

Lokasi masji dari arah Wonosari Gunungkidul menuju lokasi melewati jalan jurusan Wonosari -Panggang dengan rute Wonosari-Sodo-Paliyan Saptosari kemudian sesampai di dusun Sawah Girikarto belok ke kiri melewati jalan yang sudah beraspal halus hanya saja agak sempit sehingga perlu berfhati -hati sewaktu menanjak serta berpapasan dengan mobil dari arah berlawanan.

Pengalaman sewaktu penulis mengantarkan zakat fitrah dari SMK MUHAMMADIYAH I Playen menjelang peringatan Nuzulul Al-Qur’an 1431 H .Dengan membawa beras zakat fitrah beserta lima rekan mengantarkan zakat ke lokasi ,sejak dari sekolah sampai dusun Warak Girikarto Panggang ,jalan mulus tetapi setelah sampai pertigaan dan belok ke kanan menuju dusun Karang jalan saat itu merupakan jalan aspal yang sudah rusak serta naik turun sehingga si sopir harus ekstra hati-hati . Walaupun begitu sebanyak dua kali mobil kijang tahun 1990 sempat berhenti dan diganjal dengan batu karena tidak kuat.

Alkhamdulillah walaupun terseok-seok sampai juga di lokasi dan langsung disambut dengan keramahan dan kehangatan oleh Ustazd Wasjianto . Karena sudah masuk waktu sholat A’sar maka rombongan sekolah yang terdiri bapak Sandi Rohman, bapak Agus swasono, bapak Wadiyo,bapak Sungadi serta driver yang tanggu mas Eko Daryono langsung mengambil air wudlu dan kemudian mengikuti sholat A’sar berjama’ah.Selesai sholat A’sar setelah beramah-tamah dengan mas Wasjianto selaku takmir dan juga menyerahkan bantuan masjid,bantuan pelaksanaan pengajian serta bantuan untuk buka puasa ,rombongan dari sekolah  langsung menurunkan beras zakat fitrah satu demi satu.Satu persatu dikeluarkan dari mobil dan dimasukkan kedalam rumah terdekat dengan masjid.

Selesai menurunkan zakat fitrah kemudian kami membicarakan secara teknis acara pengajian Nuzulul Al-Qur’an dengan mas Wasjianto.Sekitar jam 16.00 WIB kami serombongan pamit dan alkhamdulillah oleh mas wasjianto sudah disediakan satu janjang degan ( kelapa muda ) yang bisa di pakai untuk buka puasa di rumah masing-masing.

Setelah melewati perjalanan sekitar 1 jam kami sampai di sekolah dan kemudian kembali ke rumah masing-masing dengan siap-siap membuat es degan kelapa muda pemberian mas Wasjianto.Semoga amal baik mas Wasjianto mendapat pahala dari alloh SWT Amien.

PORNOGRAFI PERUSAK AKHLAQ DAN BUDI PEKERTI MARI KITA MEMBRANTASNYA

Menyuntik pasien tanpa memelorotkan celana.

Sunarto sedang bertugas

Seorang mantri suntik keliling, Sunarto (60), warga RT 03/RW 03, Dusun Sedayu, Desa Sendang, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, sejak lama menjadi buah bibir. Meski hidupnya serba pas-pasan, sejak menjalani profesi sebagai tukang suntik keliling 31 tahun silam, lelaki ini kerap memberi layanan suntik gratis.

Jika dalam sehari dia sudah mendapatkan uang senilai Rp 75.000, pasien berikutnya tidak dipungut biaya. Keunikan lain, pasien tidak perlu melepas celana saat bokongnya disuntik.

Pria yang pernah menjadi mantri kesehatan PT Markindo (perusahaan penebangan kayu) di Padang, Sumatera Barat, pada 1975-1978 ini mengaku bernazar menggratiskan pasien jika sudah mendapatkan uang cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

Sunarto bercerita dirinya memilih pulang kampung pada 1978 karena sakit tak kunjung sembuh. Perusahaan yang menjadikan dirinya karyawan tetap bidang kesehatan tidak mau menggunakan tenaganya lagi. Alasannya dia izin sakit terlalu lama.

Selain tak memiliki keahlian lain, lelaki tua ini terus menggeluti dunia kesehatan karena ingin membantu sesama. Dia pun memilih profesi sebagai mantri keliling untuk melayani orang-orang miskin.

“Itu memang janji dan nazar saya sejak bisa pulang kampung tahun 1978 lalu. Hitung-hitung bisa buat sangu mati kelak,” terangnya kepada Surya, Selasa (24/8/2010).

Bermodal sepeda butut dan peralatan suntik dan obat-obatan seadanya, dia rajin keliling wilayah Kecamatan Jambon dan Kauman, mendatangi satu per satu pasien yang membutuhkan suntikan. Dalam praktiknya, lelaki dua anak dan satu cucu ini tidak pernah memberikan obat-obatan pil maupun kapsul. Hal itulah yang menyebabkan tarif suntiknya murah, yakni Rp 5.000 hingga Rp 10.000. Rata-rata pasien lelaki berjengot itu mengeluh sakit panas, demam, ngilu, sakit gigi, gatal-gatal, serta gejala tipus. Hasilnya, banyak pasien sembuh.

“Saya hanya mengandalkan obat injeksi (suntik). Dan kalau mau suntik, gak perlu melepas celana, saya akan suntikkan tembus di celananya sekalian. Semua pasien tidak ada yang mengeluh setelah disuntik,” terang lelaki yang mengaku jebolan sebuah akademi keperawatan (akper) di Palembang ini.

Sunarto menambahkan, ia juga kerap menggratiskan pasien kendati belum mendapat uang Rp 75.000. Menurutnya jika kebutuhan hidupnya dirasa cukup, dia tak lagi mencari uang tambahan. Diakui Sunarto, menjadi mantri memang mudah mendapatkan uang. Hal itu berbanding terbalik dengan lelaki seusianya yang di kampung harus mencangkul seharian demi mendapat uang Rp 10.000.

“Meski di rumah tidak serba kelebihan, yang penting bisa memberi makan istri dan anak serta cucu. Setiap hari minimal lima pasien gratis. Saya hanya ingin mendapatkan bekal di akhirat nanti. Saya sudah pernah merasakan sakit aneh yang tak kunjung sembuh saat menjadi karyawan pabrik perkayuan dulu. Itulah yang membuat titik balik hidup saya ingin beramal dan berbakti serta tak mengejar materi belaka,” imbuhnya.

Sunarto mengaku pernah sakit kepala dan gemetaran yang tak kunjung sembuh. Anehnya, dokter tak menemukan jenis penyakitnya.

Tono (40), warga Desa Ngrandu, Kecamatan Kauman, yang menjadi langganan Mbah Sunarto mengaku cocok dengan suntikan pria ompong itu. Beberapa jam setelah suntik, biasanya langsung sembuh.

“Kalau orang di sini sudah banyak yang tahu dengan kepandaian Mbah Sunarto. Saya sering suntik ke dia dan banyak yang mengundang karena dia ringan tangan menolong, apalagi bagi orang tak mampu. Lelaki tua itu sering kali menggratiskan pasien miskin,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan Lahuri (41), warga Desa Purworejo, Kecamatan Balong, yang kerap menunggu Mbah Sunarto di warung yang biasa dipakai mangkal mantri tua ini. “Saya menunggu di sini mau suntik ke Mbah Sunarto karena badan saya linu semua. Saya biasa disuntik Mbah Sunarto di warung ini dan saya tidak malu kerena tidak perlu membuka pakaian untuk suntik, langsung dicoblos sekalian celananya,” tuturnya.

Sunarto mengaku, selama ini tidak pernah ada pasien yang mengeluh setelah disuntik. Sunarto menegaskan, menggunakan cara-cara legal dalam praktik maupun saat membeli obat ke apotek. “Semua saya lakukan sesuai prosedur. Kalau tak perlu lepas celana karena saya hafal tempat yang disuntik,” tandasnya.

Selain bisa mengobati orang, Sunarto juga menyembuhkan hewan keracunan atau sakit lain. ”Kalau sapi dan kambing sakit, saya siap menyembuhkan dengan suntikan hewan. Saya menyembuhkan pasien dengan doa, tidak hanya obat suntik,” jelasnya. (kmp/sry/sym)

sumber :http://esqmagazine.com

Hikmah:

“Barangsiapa berwudhu dengan baik keluarlah dosa-dosanya dari jasadnya sampaipun dari bawah kuku-kukunya. “(HR. Muslim)

Bernard Hopkins, Islamnya Sang Algojo Tinju Dunia

Bernard Hopkins

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA–Penggemar tinju dunia tentu tak asing dengan nama Bernard Hopkins. Dialah sang algojo (The Executioner). Julukan ini diberikan karena kemampuannya dalam mengalahkan lawan-lawannya di atas ring tinju.

Tercatat, sejumlah nama besar di kelas menengah (middleweight) yang berhasil dikanvaskannya, baik dengan technical knock out (TKO), knock out (KO), maupun kemenangan angka mutlak. Di antara lawan-lawan yang tangguh yang pernah dikalahkannya adalah Oscar de la Hoya, Roy Jones Jr, Felix Trinidad, Antonio Tarver, dan Glen Johnson.

Bernard Hopkins memulai karier tinju profesionalnya sejak tahun 1988. Ia adalah seorang bintang olahraga tinju Amerika Serikat. Namanya mulai dikenal luas publik Amerika dan dunia karena keberhasilannya mempertahankan rekor 20 kali gelar juara tinju dunia kelas menengah.

Pria kelahiran Philadelphia, Pennsylvania, 15 Januari 1965, ini merupakan petinju pertama di dunia yang memegang empat gelar kejuaraan tinju utama dunia. Dia juga tercatat sebagai petinju tertua yang pernah memegang juara kelas menengah di kejuaraan tinju profesional. Berkat prestasinya ini, oleh majalah The Ring dan World Boxing Hall of Fame, Hopkins dinobatkan sebagai petinju terbaik dunia tahun 2001.

Hopkins tumbuh dan dibesarkan oleh kedua orang tuanya, Bernard Hopkins Sr dan Shirley Hopkins, di kawasan Rosen Raymond. Saat usianya menginjak 13 tahun, ia terlibat dalam sebuah aksi kejahatan. Ia melakukan penjambretan dan menikam orang tersebut dengan tiga kali tusukan. Atas perbuatannya tersebut, dia harus menjalani hukuman penjara selama 18 tahun bersama sembilan orang rekannya di Penjara Graterford.

Selama menjalani masa hukuman di penjara, Hopkins banyak menyaksikan berbagai aksi kejahatan yang dilakukan oleh sesama narapidana, mulai pemerkosaan hingga pembunuhan sesame tahanan. Pada tahun-tahun tersulitnya saat mendekam di penjara, ia justru menemukan gairahnya untuk bertinju. Karena dia berkelakuan baik, dia kemudian hanya dipenjara selama lima tahun.

Selepas dari penjara, dia memutuskan untuk menggunakan tinju sebagai pelarian dari kehidupan sebelumnya. Perjalanannya di ring tinju, awalnya tidak berjalan mulus. Dia sempat dipecat dari klub yang menaunginya karena kalah bertarung, hingga akhirnya dia memasuki tinju kelas menengah.

Di kelas itu, debutnya dimulai dengan manis. Dalam pertandingan melawan Greg Paige di Blue Horizon pada 22 Februari 1990, ia dinyatakan menang mutlak. Setelah kemenangan pertamanya ini, antara Februari 1990 dan September 1992, Hopkins berhasil mencetak 20 kemenangan tanpa kekalahan. Dari keseluruhan kemenangan yang diraihnya ini, 15 di antaranya merupakan kemenangan KO. Sebanyak 11 kemenangan tersebut di antaranya ia bukukan pada ronde pertama. Karena itu pula, gelar menengah pun melekat di pinggangnya.

Pada pertandingan yang ke-22, pada 22 Mei 1993, kedigdayaan Hopkins di kelas menengah versi IBF menemui jalan terjal. Ia dikalahkan oleh petinju Roy Jones Jr. Kekalahan ini tentu saja sangat menyakitkan. Sebab, kariernya sebagai petinju tangguh yang berjuluk sang algojo menjadi ternoda. Meskipun kemudian, dia bisa membalaskan kekalahannya terhadap Roy Jones Jr beberapa tahun setelahnya.

Menjadi Muslim

Tidak hanya memutuskan menggeluti dunia tinju, ia juga mengambil sebuah langkah besar dalam kehidupan spiritualnya. Ia memilih Islam sebagai pemandunya. Ada yang menyebutkan bahwa Hopkins mengucapkan dua kalimat syahadat saat ia masih mendekam di dalam penjara. Ada pula yang menyebutkan, ia masuk Islam setelah menghirup udara bebas. Tidak banyak literatur yang mengungkapkan bagaimana awal mula ia tertarik kepada ajaran Islam.

Di luar ring tinju, Hopkins menjalani kehidupannya dengan normal. Ia merupakan suami dari Jeanette Hopkins yang dinikahinya sejak 1993 dan ayah dari seorang putri bernama Latrice. Menjadi seorang Muslim tidak menghalangi Hopkins untuk terus berkarier di dunia adu jotos ini. Bahkan, tanpa sepengetahun banyak orang, ia kerap berdoa sebelum bertarung. Baginya, tinju adalah pekerjaannya. Dan, ia menganggap dirinya mampu dan masih kuat.

”Seorang prajurit sejati tidak akan menyerah, tidak peduli apakah mereka dibesarkan di pinggiran kota atau lainnya. Saya tak akan menyerah. Karena itulah, saya di sini. Saya harus bekerja keras dan jujur pada diri sendiri,” tuturnya.

Kendati tak pernah menunjukkan jati dirinya sebagai seorang Muslim, ia begitu fanatik dengan agama Islam. Jangan pernah menyinggung ajaran Islam yang negatif di hadapannya kalau tidak ingin ia marah.

Sebab, hal itu pernah terjadi saat ia akan bertarung melawan Trinidad. Kala itu, beberapa saat setelah kejadian pengeboman WTC oleh teroris pada 11 September 2001, seorang jurnalis bertanya kepadanya mengenai Islam dan teroris. Ia pun marah besar. ”Tidak semua umat Islam sama dengan para pelaku itu,” tegasnya dengan nada tinggi.

Dalam kesehariannya, Hopkins pun tampak tenang. Kendati dulunya dia pernah menikam orang, hal itu seakan menjadi pengalaman pahit yang harus diubahnya. Ia tidak ingin lagi tenggelam dalam kehidupan kelam seperti itu. Baginya, perbuatan itu benar-benar buruk. Dalam organisasi keislaman, ia bergabung dengan Nation of Islam (NOI) yang didirikan oleh Elijah Muhammad. Setiap akan naik ke atas ring tinju, dua orang rekannya dari NOI senantiasa mengiringinya dengan doa.

Ketika ditanya mengapa tidak mengganti namanya sebagaimana lainnya setelah masuk Islam, Hopkins mengatakan, baginya hal itu tidak terlalu penting. ”Islam bukan soal nama, tapi masalah sikap dan perbuatan serta keyakinan kepada Sang Pencipta,” ujarnya.

sumber:republika.co.id

Perkembangan teknologi menyebabkan kehidupan seseorang menjadi mudah tetapi efek negatif dari teknologi tersebut bila tidak diantisipasi dengan bijak maka akan banyak merugikan pelaku maupun orang lain.Salah satu kejadian dibawah ini menjadi pelajaran kita semua tentang bahaya dari HP.

Salah satu remaja di Gunung kidul ( nama dan lokasi ada pada penulis )pada waktu  mengendarai sepeda motor sambil menerima dan mengirimkan SMS ,karena tidak konsentrasi melihat didepannya  maka tahu-tahu menabrak orang yang sedang berjalan .Tiga orang yang ditabarak satu meninggal,satu masuk rumah sakit dalam kondisi luka parah dan satunya lagi bisa lari menghindar. Si remaja  tersebut setelah menabrak juga terjatuh dan luka parah.

Kejadian ini menjadi pelajaran kita agar sewaktu mengendarai sepeda motor tidak sambil mengoperasikan HP baik sms maupun mengirim dan menerima telpon

Gb. Bapak Sakiyo S Sos ( Lurah desa Wareng ) dan tokoh BAMUSTAKMAS menghadiri acara pembukaan

Gb. Sebagian peserta lomba Pildacil dan santri lainnya antri menunggu giliran tampil

Dalam rangka menggiatkan kegiatan TPA serta mencari kader-kader dakwah sekaligus usaha untuk menolong agama Alloh BAMUSTAKMAS desa Wareng melaksanakan Festival Nuzulul Al-Qur’an .Pelaksanaan Festizfal Nuzulul Al-Qur’an pada hari Ahad 22 Agusutus bertempat di komplek SMP MUHAMMADIYAH 2 WONOSARI di Wareng dan masjid Al-Amin Singkar I.

Gb. Peserta Lomba MHQ tingkat SD

Gb. Peserta Lomba Kaligrafi tingkat SD

sejak pagi hampir seluruh pengurus TPA dan santri-santri TPA yang tergabung dalam BAMUSTAKMAS desa Wareng sudah berkumpul di lokasi.Pembukaan Festifal dilaksanakan di masjid Al-Amin dengan sambutan ketua panitia Mas Gunadi SIP, ketua Bamustakmas bapak Sumanto serta Lurah desa Wareng bapak Sakiyo SSOs..

Setelah pembukaan selesai dilanjutkan koordinasi dan tecknikel meeting para yuri dan dilanjutkan pelaksanaan lomba.Lomba MHQ, Kaligrafi serta praktek Sholat dilaksanakan di SMP MUHAMMADIYAH 2 WONOSARI sedangkan lomba Adzan dan Pildacil dilaksanakan di masjid Al-Amin.

Sekitar pukul 11.00 WIB perlombaan selesai dengan koordinasi dewan yuri untuk memutuskan urutan-urutan prestasi masing -masing cabang perlombaan yang mana pengumumannya akan disampaikan pada peringatan Nuzulul Al-Qur’an di masjid Al-Hidayah pada tanggal 28 Agustus 2010.

Gb. salah Satu peserta Lomba Adzan tingkat SD

Gb. salah satu peserta lomba Da'i tingkat SMP sedang tampil

Dengan adanya perlombaan -perlombaan keagamaaan ini diharapkan bisa menjadi sarana pemumupukan bibit bibit dan kader dakwah di wareng khususnya dan mayarakat Islam pada umumnya.

Semoga Alloh SWT selalu memberi kekuatan kepada kita .Amien.

Hidayah Alloh Turun pada :Elaine

Ketika hidayah datang, tak satupun orang yang sanggup merintanginya. Godaan duniawi tak bisa mengeluarkan iman para muallaf yang sudah tertancap iman dan Islam di dadanya. Setelah menemukan hidayah Ilahi, dua gadis Malaysia, Siti Sara Phang Abdullah dan Nur Balqis Elaine teguh dalam Islam. Imannya tak goyah, meski dengan tantangan yang berat hingga terusir dari rumah Di bulan Ramadan ini, kedua muallaf belia ini sangat bersemangat menjalani puasa.

Berpakaian sederhana, kedua gadis belia ini membaur di tengah khalayak di Perkim dalam acara buka puasa untuk para muallaf. Acara itu diselenggarakan oleh sebuah organisasi kesejahteraan Islam yang didirikan untuk membantu para muallaf supaya bisa beradaptasi dengan kehidupan baru mereka sebagai Muslim.

Dibesarkan dalam keluarga Kristen Protestan, awalnya Sara Phang terpesona oleh budaya Islam. Gadis berusia 19 tahun ini terpikat dengan busana muslimah seperti jilbab. Sara juga mengagumi aktivitas teman-temannya yang Muslimah yang sangat relijius, di mana mereka senantiasa melantunkan doa dalam setiap aktivitas, seperti berdoa sebelum dan sesudah makan, berdoa sebelum masuk ke kamar mandi, dll.

Sara mengucapkan ikrar dua kalimat syahadat pada bulan Mei, tapi baru punya keberanian untuk memberitahukan keislamannya kepada keluarganya sebulan kemudian.

…Bukan teman-temanku yang mengajak aku masuk Islam. Aku jatuh cinta dengan keindahan Islam sendiri, tuturnya…

Meski akrab dengan teman-teman Muslimah, Sara mengaku tertarik Islam bukan karena ajakan teman-temannya, tapi karena dorongan hatinya.

”Bukan teman-temanku yang mengajak aku masuk Islam. Aku memang punya banyak teman Muslimah, tapi mereka tidak pernah berbicara tentang Islam kepadaku. Aku jatuh cinta dengan keindahan Islam sendiri,” tuturnya.

Meski baru masuk Islam, pada bulan suci Ramadhan tahun ini, Elaine memulai menjalankan kewajiban puasa yang dirasakan cukup berat menahan haus di siang hari.

”Ketika saya bangun pada waktu sahur, saya sangat senang bisa berpuasa,” kata Sara. “Kalau tahan, aku teruskan puasanya sampai maghrib. Tetapi kalau aku merasakan sakit di lambung maka saya akan berbuka,” tambahnya.

Sementara Elaine, dibesarkan dalam keluarga Nasrani fanatik. Ibunya adalah seorang penganut Katolik Roma. Ia mulai mengenal Islam selama di sekolah menengah Malaysia.

”Saya punya banyak teman di sekolah Malaysia, dan hatiku telah tertarik kepada Islam. Itu adalah benar-benar perasaan yang baru dan agung, “katanya dalam bahasa Melayu.

Sambil tersenyum, gadis 20 tahun berdarah campuran Cina dan Kenyah dari Sarawak ini menyatakan bahwa dirinya merasa jauh lebih tenang setelah memeluk Islam. Puasa Ramadan tahun ini bukan hal yang asing baginya, karena semenjak masuk Islam, ia telah memulai “latihan puasa” di sebuah sekolah agama di Kedah. Di sekolah ini, Elaine berpuasa sunnah setiap hari Senin dan Kamis selama empat bulan.

”Perut saya yang kosong terasa agak sakit karena kembung,” kisahnya.

Meski demikian, Elaine bangga karena puasa membuatnya sangat bahagia, damai dan meningkatkan sikap kerendahan hati dan kesabaran.

Ujian Berat Setelah Menjadi Muallaf

Meskipun kisah rohani keislaman mereka banyak sukacita, tapi perjalanan hidup mereka tidak berjalan mulus, tapi penuh ujian berat. Sehingga Sara dan Elaine terpaksa harus mengungsi ke rumah penampungan wanita di Perkim, setelah keluarga mereka menolak keislaman mereka.

…Perjalanan hidup Sara dan Elaine penuh dengan ujian berat. Sehingga mereka terpaksa harus mengungsi ke rumah penampungan…

Keluarga Sara tidak setuju dengan keislamannya dan menentang keputusannya yang mengagetkan. Sara yang tidak mau berpolemik dengan keluarganya, hanya menyatakan bahwa dia telah jatuh cinta kepada Islam.

“Tiba-tiba aku jatuh cinta dengan jalan Islam,” katanya singkat.

”Ayahku memperhatikan aku memiliki busana Muslimah yang longgar, buku-buku Islam dan hal-hal keagamaan lainnya, sehingga ia bertanya curiga,” jelas dia.

Saat ini, ibu dan saudara perempuannya telah menerima keputusannya masuk Islam, tetapi ayahnya justru memberikan ultimatum kepadanya untuk memilih antara tinggal di rumah sebagai Kristen atau meninggalkan rumah jika menjadi seorang Muslimah.

Rupanya Allah telah menancapkan iman yang kuat di dadanya. Sara tak gentar,  memilih pilihan yang terakhir, sehingga harus terusir dari rumah. Kini ia tinggal di rumah penampungan bersama teman senasibnya, Elaine.

Berbeda dengan tantangan keluarga yang dialami Elaine. Meski ayahnya yang beragama Buddha telah merestui keislaman Elaine, tapi ibunya yang beragama Katolik Roma justru tidak bisa menerima kenyataan ini. Ibunya yang tinggal di Puchong tahu tentang keislamannya dari orang lain. Maka sejak Oktober tahun lalu, mereka tidak pernah melakukan kontak sama sekali.

”Karena sekarang saya adalah seorang muslim, maka gaya hidup saya berbeda dengan ibu saya. Jadi, lebih mudah untuk tinggal di luar saja,” tuturnya.

Elaine mengakui ada peristiwa aneh yang dialaminya ketika mulai tertarik Islam. “Setiap kali saya mendengar azan, hati saya tergetar,” katanya dengan mata berseri-seri.

…ayahnya memberikan ultimatum kepadanya untuk memilih antara tinggal di rumah sebagai Kristen atau meninggalkan rumah jika menjadi seorang Muslimah…

Menurutnya, Islam bukanlah agama asing bagi keluarganya. Adiknya telah masuk Islam melalui perkawinan, sehingga saudara laki-lakinya sudah menjadi Muslim, meski dengan pertimbangan yang berbeda.

“Islam lebih menenangkan. Aku lebih tenang sekarang,” kata Elaine.

Di rumah penampungan, Sara dan Elaine dibebaskan dari segala biaya, tapi hanya perlu membersihkan rumah setiap saat sesuai jadwal. Tempat penampungan ini sebenarnya sebuah rumah teras di Gombak dengan dua kamar, yang masing-masing kamar dihuni dua anak perempuan.

Salah satu teman Sara dan  Elaine di rumah penampungan itu adalah mahasiswi pascasarjana di Universiti Sains Malaysia (USM) yang  sedang melakukan praktik di Perkim. Dia juga bertanggung jawab terhadap gadis-gadis itu sedangkan teman serumah lainnya berasal dari Filipina dan bekerja di Perkim.

Gadis-gadis tersebut diizinkan untuk tinggal di rumah penampungan selama enam bulan, tetapi jika mereka tidak dapat menemukan tempat tinggal alternatif, mereka tidak akan dipaksa untuk pindah.

Peraturan di rumah penampungan ini cukup ketat. Ada juga peraturan jam malam pukul 11.00. Pukul sebelas malam mereka harus melapor kepada penanggungjawab panti mengenai keberadaan mereka.

Sara dan Elaine bertahan dengan uang saku sebesar RM50 setiap dua pekan. Mereka akan naik bus ke Perkim setiap hari dan perjalanan memakan waktu sekitar 20 menit.

Sampai saat ini Sara dan Elaine belum mendapat kartu identitas Islam dari Departemen Agama Islam (Jawi), sertifikat pensyahadatan, akte kelahiran dan KTP yang baru di Putrajaya. [AA/malaysian insider]

sumber :www.voa-islam.com